Selasa, 17 Mei 2016

Kunci Marketing Itu …?

Oleh: Andita Sely Bestoro
Kunci Marketing 
Banyak orang sekarang yg masih berpikir bahwa kunci dari marketing itu adalah jualan (selling) dan ngiklan (advertising). Mindset seperti ini muncul bisa jadi karena hampir tiap hari yg kita lihat di sekeliling berkisar dari dua hal tersebut. Mulai dari berbagai jenis promosi di TV, broadcast message di BBM atau WA, e-mail spam, sampai ngiklan lewat Ads atau status FB. Padahal, jualan dan iklan ibarat puncak gunung es dari marketing itu sendiri. Masih banyak proses lain yg ada di dalamnya dan ndak kalah pentingnya.

Di era digital sekarang, mindset bahwa kunci marketing = selling + advertising, tidak tepat lagi. Sudah ndak efektif dan ndak relevan. Saat ini konsumen cenderung lebih cerdas, arus informasi beredar luas, berbagai peluang terbuka lebar, dan bahkan pesaing pun semakin banyak.

Sehingga, Kotler mendefinisikan marketing hari ini sebagai proses menciptakan “Customer Value” sekaligus mendapatkan “Customer Value“. Menitikberatkan value sebagai tujuan pada proses di depan dan di akhirnya. Bingung? Penjelasan simplenya sebagai berikut :



– Produsen/Seller –> Konsumen = Menciptakan value dalam bentuk kepuasan (satisfaction)

– Konsumen –> Produsen/Seller = Mendapatkan value dalam bentuk laba dan customer equity

Sama-sama value dari pelanggan, tapi beda konteksnya.

Tahapannya dijabarkan dalam 5 langkah :

1. Memahami pasar dan target pasar
2. Bikin strategi yg berorientasi ke pelanggan
3. Mengintegrasikan berbagai strategi marketing
4. Membangun hubungan dengan pelanggan
5. Mendapatkan Customer Value

Langkah 1 – 4 adalah proses menciptakan Customer Value
Langkah 5 adalah proses mendapatkan Customer Value

Seputar Usaha PPOB (Kiat bagi yang ingin merintis Usaha PPOB)

Dalam ulasan kali ini saya akan berbagi tentang pengalaman dalam usaha PPOB atau Payment Point Online Bank, yakni sistem pembayaran yang dilakukan secara on-line meliputi pembayaran listrik (prabayar maupun pasca bayar) dan Non-Taglis, Pembayaran PDAM, Pulsa All Operator, pembayaran Angsuran, dll.
Kalau ada yang mengatakan usaha PPOB merupakan usaha yang tidak ada ruginya, saya bisa mengatakan bahwa pernyataan mereka salah. PPOB juga punya untung rugi sama halnya dengan usaha- usaha yang lain. Maka dari itu, jika kita ingin mencoba memulai usaha PPOB, saya akan berbagi pengalaman dalam menjalankan usaha PPOB.
Modal Awal untuk memulai usaha PPOB yang perlu kita sediakan adalah komputer (PC maupun Notebook), dan Printer (Matrix maupun dotmatrix)., jaringan internet (Speedy maupun operator data seluler menggunakan modem). Rinciannya jika di Rupiahkan sebagai berikut :
-          Komputer PC                          : 3 jt’an (spec. standar)
-          Printer                                      : 2 jt’an (print tinta epson)
-         Langganan  speedy               : 300 rb’an/ bln (bisa kita press dengan    menggunakan kuota

Untuk sistemnya, saya menggunakan sistem PPOB milik Bank Bukopin (untuk kasus ini, tergantung pilihan kita menggunakan sistem yang mana). Ini berpengaruh pada biaya administrasi yang ditetapkan oleh Bank dalam setiap struk pembayaran.

Mengapa saya menggunakan PPOB milik Bukopin, yang boleh saya katakan adminNya lebih besar dibandingkan sitem PPOB bank yang lain. Karena, sistem PPOB bank Bukopin Free kita gunakan dan tidak ada biaya registrasi. Total Deposit yang kita gunakan untuk transaksi secara penuh kita gunakan tanpa adanya potongan. Berbeda dengan PPOB yang lain yang menerapkan biaya registrasi dan sewaktu Deposit awal ada biaya mengendap.

Untuk rincian pendapatan transaksi, dapat saya rincikan sebagai berikut :

-       Untuk Pembayaran Listrik (Token dan Pasca bayar) dengan komisi mitra Rp.1500-1700/trx:
100 @ Rp. 1700                                                     : Rp. 170.000

-       Untuk Pembayaran kartu Halo, komisi mitra Rp. 1.000/trx :
20 @ 1.000                                                             : Rp 20.000,-

-       Untuk Pembayaran PDAM, saya tidak perkirakan, karena untuk PPOB bukopin untuk PDAM didaerah sy belum online.

-       Untuk pembayaran Finance, sy tidak gunakan. Tapi kita dapat merincinya dari jumlah transaksi  dan komisi yang diberikan (Rp. 2.000- Rp.3.000/trx)

-       Pembayaran BPJS kesehatan juga sy tidak lakukan.

-       Pulsa All Operator (Keuntungan Langsung)

Rincian diatas, merupakan rincian kasar dengan memperkirakan transaksi yang kita lakukan setiap bulannya yakni 100 trx. Tapi hasil tersebut dapat lebih besar lagi bila transaksi yang kita lakukan lebih dari 100 trx. Tapi, selama saya menjalankan usaha PPOB selama 6 bulan berjalan, jumlah transaksi  belum pernah mencapai 100 trx, saya biasanya mendapatkan 80-90 trx untuk semua jenis pembayaran (Token, Listrik Pasca bayar, Kartu Halo, Speedy).

Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh teknologi. Adanya SMS banking, Aplikasi Bank yang tersedia di SmartPhone, serta layanan yang ditawarkan oleh Bank untuk memotong langsung rakening setiap bulannya untuk menghindari keterlambatan bayar. Sehingga memudahkan user untuk melakukan transaksi tanpa harus keluar atau meninggalkan tempat.

Secara itung-itungan, dengan modal Komputer, Printer, dan sewa Speedy atau  pulsa data, dengan komisi yang saya terima tidak dapat menutupi biaya operasional harian.

Saat ini, juga tersedia aplikasi PPOB via HandPhone, jadi kita tidak perlu menggunakan PC dan Printer, sehingga untuk biaya ini dapat kita tekan. sehingga modal untuk memulai usaha ini lebih ringan.

Sebagai saran, jangan menjadikan usaha PPOB sebagai usaha utama jika anda ingin mengerjakannya. Tapi gabungkan usaha PPOB dengan usaha yang lain, misal, Jual Kartu Perdana atau Data, Usaha Fotocopy dan ATK, Usaha Cuci cetak Foto, dan berbagai jenis usaha yang lain, guna menutupi biaya operasioanal.

Kenapa Usaha PPOB, karena sekecil apapun usaha yang kita lakukan setidaknya ada hasil yang kita peroleh. Karena dari hal yang kecil dengan usaha dan kerja keras YAKIN hasil yang besar dapat kita Peroleh.



Untuk Sharing dan saran bisa menghubungi saya lewat e-mail : finger.six86@gmail.com atau BBM : 7DBB46A3 

Senin, 16 Mei 2016

KEKAYAAN TIDAK AKAN BISA MEMBELI KEBAHAGIAAN

Pak Handoyo adalah seorang pengusaha paling kaya di kotanya. Pak Handoyo selalu mengajarkan pada keluarganya untuk menabung dan tidak boros. Meski mereka keluarga kaya, namun harus tetap bisa bijaksana dalam menggunakan uang dan harta yang mereka miliki.

Kendati begitu, Pak Handoyo tahu bahwa anak-anaknya terlalu sering bergaul dengan teman-teman dari latar belakang yang sama. Oleh karena itu, Pak Handoyo ingin memberi pandangan lain pada anaknya yang mulai remaja itu.

Suatu ketika, saat liburan sekolah tiba, ia mengajak anaknya untuk bepergian ke desa. Ia ingin menunjukkan padanya suasana pedesaan yang jauh berbeda dengan kota yang riuh dan modern. Sang anak pun melihat rumah-rumah penduduk yang sepertinya seukuran dengan garasi mobil ayahnya.

Pak Handoyo mengatakan, "Lihat, Nak. Rumah-rumah ini lebih kecil dari rumah kita. Apakah kamu bisa melihat seberapa kaya mereka?"

Sang anak melihat ke arah pemukiman yang terhampar di hadapannya. "Iya. Kita punya 1 anjing, mereka punya banyak sapi. Kita punya kolam renang, mereka punya sungai yang besar. Kita punya lampu antik di rumah, mereka setiap malam bisa melihat bulan dan bintang," jawabnya.

Kemudian sang ayah bertanya, "Lantas bagaimana?"

Sang anak kembali menjawab, "Saat kita sering beli bahan makanan, mereka menanam dan memanen sendiri. Aku punya mainan, mereka punya teman. Kita dilindungi pagar yang tinggi dan kokoh, mereka punya tetangga yang saling menyapa. Kita punya tetangga yang punya anak seumuran denganku, tapi aku hampir tak pernah bertemu dengan mereka."

Mendengar jawaban ini, sang ayah tersenyum. Sang anak kemudian menyimpulkan, "Terima kasih, Ayah. Kau telah mengajarkan aku bahwa mungkin kita kaya dan punya segalanya, tapi mungkin.. hidup bukan sekedar tentang semua itu."

Sang ayah mengangguk sambil tersenyum, "Bukan uang yang membuat kita bahagia. Tapi kesederhanaan kecil yang mereka miliki yang sebenarnya membuat seseorang bisa bahagia. Teman, keluarga, sosialisasi, keterbatasan, kerja keras, solidaritas, hal-hal seperti ini sebaiknya kau pelajari sejak muda."

"Ayah tak langsung lahir sebagai orang kaya. Ayah ingin kamu belajar bahwa kebahagiaan lebih penting dari semua yang nanti akan ayah wariskan padamu," ujarnya.

Kemapanan memang bisa mencukupi kita. Seringkali kita berusaha keras untuk mencapai kemapanan dan kemakmuran. Namun, hidup tidak selalu mengenai kemapanan.

Sembari mencukupi materi, jangan lupa untuk selalu berbagi dan mengasihi. Hidup akan kosong bila kita hanya memikirkan target kerja dan materi, sementara tak diimbangi dengan tawa bahagia bersama mereka yang kita sayangi.


Jumat, 06 Mei 2016

Loyalitas Karyawan: Gaji, Karir atau Kenyamanan?

Bekerja secara harfiah adalah usaha untuk menyambung kehidupan. Manusia butuh bekerja tidak hanya untuk menghidupi dirinya sendiri, tetapi juga keluarganya. Meskipun terdengar tradisional, tetapi hal ini pun juga menjadi motif banyak karyawan untuk bekerja di zaman yang modern ini. Namun di zaman yang dinamis seperti saat ini pula, banyak karyawan yang menjadi “kutu loncat”. Perilaku ini tentu mengkhawatirkan perusahaan-perusahaan, terutama perusahaan yang baru dan sedang berkembang. Permasalahan loyalitas karyawan memang menjadi permasalahan serius bagi mereka. Karena perkembangan perusahaan tersebut sangat bergantung pada karyawan yang terampil dan memiliki kemampuan yang mumpuni. Dengan segala fasilitas yang telah diberikan, seperti gaji yang besar tak juga membuat karyawan loyal pada sebuah perusahaan. Padahal, hasil sebuah survey yang dilakukan olehEducation and Career Center (ECC) UGM di tahun 2013 menunjukan bahwa sebanyak 38% dari total 1.259 responden menjawab bahwa gaji menjadi pertimbangan utama mereka ketika menerima tawaran kerja. Sehingga, terdapat satu pertanyaan yang paling mendasar dari permasalahan ini yaitu, bagaimana cara menumbuhkan loyalitas karyawan?


Menurut Gilmer (1996) dalam buku Psikologi Industri (2004, 114) ada beberapa faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan di pekerjaannya, antara lain manajemen kerja, komunikasi, kenyamanan kerja, serta gaji. Masih dari hasil survey yang dilakukan oleh ECC UGM, 35% responden menjawab bahwa jenjang karir juga menjadi pertimbangan para pencari kerja untuk menerima sebuah pekerjaan di sebuah perusahaan. Dan 27% sisanya menjawab kenyamana di tempat bekerja menjadi alasan lain seseorang untuk bekerja di perusahaan. Jika merujuk pada hasil survey ini, kita dapat melihat bahwa ketiga faktor tersebut memiliki nilai yang cukup seimbang untuk menumbuhkan loyalitas karyawan. Namun, sebuah perusahaan mungkin tidak bisa memberikan ketiganya sekaligus pada seorang karyawan, terlebih pada karyawan baru. Karena hal ini dapat membuat perusahaan menjadi tidak seimbang dari sisi finansial. Lalu bagaimana cara mensiasatinya?





Banyak perusahaan yang memiliki strategi khusus untuk menumbuhkan loyalitas karyawan. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknik Segitiga Pilihan seperti yang ada pada gambar di atas. Teknik Segitiga Pilihan sebenarnya juga berlaku bagi karyawan dan juga para pencari kerja. Sistem kerjanya cukup mudah, anda dapat memilih dua diantara tiga faktor yang dapat menumbuhkan loyalitas karyawan dan mengorbankan satu faktor lainnya. Tentunya hal ini pun harus dipahami juga oleh karyawan dan para pencari kerja bahwa sebuah perusahaan belum tentu dapat memberikan ketiga faktor di atas sekaligus. Semoga teknik ini dapat membantu anda mengatasi permasalahan loyalitas karyawan. Silakan mencoba.[Teguh/Zahir/PM]


Sumber : pengusahamuslim.com

Minggu, 01 Mei 2016

Cara Menghitung Daya Listrik Yang Diperlukan Rumah ( TIPS MENGHEMAT LISTRIK )

Setiap rumah yang dialiri listrik, pasti dilengkapi dengan meter listrik dan MCB (Miniatur Circuit Breaker) yang dipasang oleh PLN.  Fungsi Meter Listrik tentunya adalah mengukur seberapa besar Arus Listrik yang digunakan agar dapat menghitung tagihan listrik. Sedangkan MCB yang merupakan singkatan dari Miniatur Circuit Breaker adalah alat yang berfungsi untuk membatasi arus listrik yang digunakan dan juga sebagai pengaman dalam Instalasi Listrik. Sebagai pengaman, MCB akan secara otomatis akan memutuskan arus listrik jika terjadi hubungan singkat (Short Circuit) dan juga memutuskan aliran listrik jika penggunaan daya listrik melebihi batas yang telah ditentukan.

PLN akan memasangkan kapasitas MCB sesuai dengan batas Daya Listrik yang diminta oleh pelanggan. Kita dapat melihatnya melalui tulisan Ampere (Satuan Arus Listrik) yang tertera di MCB tersebut. Contoh, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A dan lain sebagainya. Untuk meng-konversi arus Listrik tersebut ke daya listrik, kita perlu sedikit perhitungan berdasarkan rumus dibawah ini :

Rumus Daya Listrik

Daya listrik = Tegangan x Arus atau Watt = Volt x Ampere

Jadi pertanyaanya adalah, jika di MCB tertera 10A, berapakah batas Daya Listrik yang diizinkan ?

Pada umumnya, Tegangan Listrik yang dihasilkan PLN adalah 220 Volt. Maka,

Watt = 220V x 10A
        = 2200 watt atau 2200 VA

Pertanyaan Selanjutnya adalah berapakah daya listrik yang diperlukan oleh rumah kita ?

Pertama, kita tuliskan daya listrik peralatan yang kita gunakan di rumah. Biasanya pada peralatan listrik tertera daya listrik yang diperlukan untuk bisa menggunakan peralatan listrik tersebut. Terdapat 2 jenis penulisan pada label peralatan listrik, diantaranya adalah yang mencantumkan Watt atau Ampere. Kita juga dapat menggunakan rumus Daya Listrik diatas (Watt= Volt x Ampere) untuk menghitung konversi Ampere ke Watt.

 Contoh Peralatan Listrik yang kita gunakan di rumah :

2 unit TV LED 32"                            @ 55 watt                          = 110 watt
1 unit Lemari Es                                @ 128 watt                        = 128 watt
1 unit Mesin Cuci                              @ 300 watt                        = 300 watt
1 unit Rice Cooker                             @ 400 watt                       = 400 watt
5 biji Lampu penerang                       @ 25 watt                         = 125 watt
3 unit Kipas Angin                            @ 60 watt                          = 180 watt   
Total                                                                                            = 1.243 watt                    


Jadi, Daya Listrik yang diperlukan adalah sekitar 1.243 watt atau 1.243 VA. Jika di konversikan menjadi arus listrik dengan menggunakan Rumus Daya Listrik diatas, maka hasilnya sebagai berikut :


Arus = Watt/ Volt
Arus = 1.243 watt/ 220 volt
Arus = 5,65 Ampere

Umumnya PLN menyediakan beberapa pilihan standar Daya Listrik, yaitu 220VA (1A), 450VA (2A), 900VA (4A), 1300VA (6A), 2200VA (10A), 3500VA (16A), 4400VA (20A), 5500VA (25A), dst. Jadi Pemakaian Daya Listrik yang dianjurkan adalah 1300VA atau 6 A. Apabila pemakaian melebihi dari Daya yang dianjurkan, maka MCB akan sering jatuh (lampu padam), dianjurkan untuk mengajukan penambahan Daya Listrik (diatas 1300VA(6A) ke PLN.

Hal yang perlu diperhatikan adalah makin tinggi Daya Listrik yang terpasang, maka makin tinggi pula biaya beban yang dikenakan. Oleh Karena itu, kita perlu memilih pemasangan daya listrik yang sesuai dengan kebutuhan saja.

Bijaklah dalam memilih peralatan listrik yang ber-daya kecil.
Selalu perhatikan Label Daya Listrik setiap kita ingin membeli sebuah produk peralatan Listrik.



sumber kutipan : http://teknikelektronika.com